“…salah satu cara menekan korupsi waktu adalah dengan pemakaian mesin absensi. Terdapat banyak mesin absensi murah yang dijual di Indonesia dan perusahaan-perusahaan dapat melakukan investasi jangka panjang dengan membeli, memasang, dan menjadikannya dasar untuk mengukur kinerja karyawan…”
Saat menyimak berita di televisi Indonesia, kerap kali kita disajikan berita tentang seorang pejabat negara yang terjerat kasus korupsi. Lalu, kita merasa geram karena hal itu dan berharap ‘Si Koruptor’ dihukum seberat-beratnya. Tetapi, kita jarang menyadari bahwa kejadian tersebut adalah bentuk korupsi yang besar dan terekspose di media.
Padahal, masih banyak bentuk korupsi lainnya, yang salah satunya mungkin pernah dilakukan oleh karyawan-karyawan yang bekerja di perusahaan kita. Bentuk korupsi lainnya tersebut antara lain, pilferage, memakai fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, dan datang atau pulang kerja bukan pada waktunya. Bentuk korupsi yang terakhir disebutkan adalah yang akan dibahas di sini.
Perusahaan-perusahaan profesional biasanya memiliki agenda yang padat dan menuntut akurasi waktu kepada setiap karyawan yang in charge di dalamnya. Tetapi, tidak semua karyawan memiliki kemampuan untuk menjawab tuntutan tersebut dan mengimbangi budaya kerja yang tepat waktu, bahkan kesulitan untuk sekadar tidak datang terlambat dan pulang pada waktunya. Hal tersebut berpotensi memperlambat speed dari perkembangan perusahaan atau, pada kasus-kasus yang lain, menimbulkan kerugian dengan jumlah yang banyak bagi perusahaan.
Tetapi, di sisi yang lain, terlambat datangnya para karyawan bisa jadi karena kelonggaran yang diberikan oleh perusahaan sendiri: tidak diberlakukannya sistem yang kuat atau tidak adanya reward and punishment. Untuk kemungkinan semacam itu, salah satu cara menekan korupsi waktu adalah dengan pemakaian mesin absensi. Terdapat banyak mesin absensi murah yang dijual di Indonesia dan perusahaan-perusahaan dapat melakukan investasi jangka panjang dengan membeli, memasang, dan menjadikannya dasar untuk mengukur kinerja karyawan.
Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya, mesin absensi digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Mesin absensi kartu;
2. Mesin absensi magnetic card; dan
3. Mesin absensi biometric.
Mesin absensi biometric adalah mesin absensi terbaru, sekaligus yang paling memudahkan karyawan dan perusahaan. Mesin absensi biometric antara lain mampu mendeteksi sidik jari, suara, atau wajah karyawan. Jadi, pada saat mengabsen, karyawan hanya perlu menempelkan jarinya ke mesin absensi, mengeluarkan suara di depan mesin absensi, atau menampakkan wajahnya di depan mesin absensi untuk kemudian terabsen dan mesin absensi mencatat kehadiran karyawan lengkap dengan waktu kehadiran.
Dengan pemakaian mesin absensi, sebuah perusahaan dapat memaksimalkan waktu kerja karena teknis absen yang mudah dan cepat, rekapitulasi kehadiran dan kepulangan yang bisa langsung dicetak, sekaligus mengevaluasi kinerja karyawan dengan lebih mendalam karena data valid yang dicatat oleh mesin absensi. Untuk mendapatkan mesin absensi murah, perusahaan-perusahaan dapat melakukan pemesanan dengan mengunjungi www.mesinabsensi.co.id atau menghubungi hotline Mesin Absensi di 021-58901514. Mari terus biasakan diri dan lingkungan kerja kita untuk tepat waktu! [*]