TEMPO.CO, Nusa Dua, Bali – Proses absensi telah mengalami evolusi, mulai dari tanda tangan, gesek kartu karyawan, pindai barcode, sidik jari, hingga retina mata. Fujitsu memperkenalkan teknologi yang berbeda ke Indonesia, yaitu absen Cara Baru, Lewat Pembuluh Darah otentifikasi melalui pembuluh darah vena, PalmSecure.
“PalmSecure memindai jalur pembuluh darah vena yang sifatnya unik untuk setiap orang,” ujar Yusak Yuswanto Yohannes, Product Manager Emerging Products Infrastructure Services and Solution Fujitsu dalam media gathering Fujitsu Jumat, 7 Desember 2012 di Nusa Dua, Bali.
Teknologi otentifikasi ini memiliki beberapa kelebihan dibanding pindai sidik jari. Yusak menyatakan ada riset yang menyebutkan bahwa dua persen orang memiliki sidik jari yang lembut sehingga sulit dibaca alat pemindai. “Selain itu sudah ada beberapa cara untuk mengakali mesin pemindai sidik jari, bahkan lewat bahan permen gummy bear,” katanya.
Dengan sistem sidik jari pengguna juga harus mengingat tekanan yang ia berikan pada alat pemindai saat pertama kali meregistrasi, karena tekanan yang berbeda akan memberikan citraan yang tidak sama pada alat.
Sementara itu mekanisme kartu beresiko hilang, dan pindai retina meskipun akurat harga perangkatnya jauh lebih mahal dan proses pemindaian memakan waktu cukup lama.
Tempo sempat mencicipi penggunaan teknologi pemindai pembuluh darah ini. Sensor alat ini cukup kecil, seukuran perangko, dan tebalnya hanya beberapa milimeter. Sensor ini diletakkan di bawah sandaran telapak tangan yang akan menembakkan sinar infra merah ketika telapak tangan diletakkan melayang di atas sensor.
Infra merah ini akan dipantulkan kembali ke sensor dan komputer akan mencocokkan dengan data yang telah diregistasi. Seluruh proses ini memakan waktu sekitar satu hingga dua detik.
Tidak hanya untuk melakukan absensi, teknologi otentifikasi ini juga dapat digunakan sebagai pengganti password pada login komputer dan juga enkripsi data, seperti yang telah diterapkan Fujitsu untuk laptop kelas enterprise yang beredar di Jepang. Bahkan bank asal Brazil, Bradesco, menggunakan teknologi ini pada mesin ATMnya sebagai pengganti PIN.
Fujitsu Indonesia akan mulai gencar memasarkan teknologi ini ke Indonesia pada tahun depan. “Teknologi ini potensial digunakan oleh perusahaan finansial dan juga manufaktur,” ujar Yusak.
Untuk mengembangkan potensi teknologi ini, Fujitsu Indonesia juga menyelenggarakan Fujitsu Innovation Challenge- Palm Secure. Ini adalah sayembara membuat aplikasi yang menggunakan teknologi ini untuk para mahasiswa. Sayembara ini digelar dalam dua periode mulai Januari tahun depan.
Pemenang sayembara ini mendapat kesempatan mengunjungi fasilitas Riset dan Pengembangan atau produksi Fujitsu, serta kerja sama pemasaran aplikasi atau kontrak kerja di Fujitsu Indonesia.
Sumber : http://www.tempo.com
http://cdn-media.viva.co.id/